Melalui laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat prevalensi disabilitas Indonesia pada tahun lalu.
Terbanyak berasal dari disabilitas penglihatan, yakni 0,6% dari total sampel (n) tertimbang sebesar 863.402 orang dengan usia lebih dari atau sama dengan 1 tahun.
Berdasarkan provinsi, Papua Pegunungan paling banyak memiliki penyandang disabilitas penglihatan, yakni 1,1% dari sampel daerah tersebut. Disusul Papua Tengah dan Sulawesi Selatan masing-masing 0,9%.
Kedua, disabilitas berjalan sebesar 0,4%. Adapun provinsi dengan disabilitas berjalan terbanyak di antaranya Papua Tengah dan Papua Pegunungan masing-masing 0,8%, serta Sulawesi Selatan 0,6%.
Ketiga, disabilitas pendengaran sebesar 0,4%. Provinsi dengan jumlah disabilitas ini adalah Papua Pegunungan (1,1%), DI Yogyakarta (0,8%), dan Papua Tengah (0,7%).
Di samping itu Kemenkes menjelaskan, ada 50,6% penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu berjalan pada 2023. Sampel (N) tertimbang dalam kelompok ini mencapai 3.145 orang.
Selanjutnya, ada11,7% penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu lihat pada tahun lalu. Adapun N tertimbangnya, yakni 4.756 orang.
Paling sedikit adalah penggunaan alat bantu dengar, sebesar 4,1%. Sedangkan N tertimbangnya mencapai 3.196 orang.
(Baca juga: 59% Penyebab Disabilitas Berasal dari Penyakit, Ini Jenisnya)