Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sektor Industri Furnitur di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Rp 121,01 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 7,41% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 112,66 miliar. Terjadi kenaikan nilai sebesar Rp 8,35 miliar dari tahun sebelumnya. Peringkat Kalimantan Selatan dalam kontribusi PDRB sektor ini di tingkat nasional adalah 22.
Secara historis, PDRB ADHB sektor Industri Furnitur Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan yang cukup stabil sejak tahun 2010. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013, yaitu sebesar 12,28%. Sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020, dengan penurunan sebesar 0,96%. Rata-rata pertumbuhan PDRB sektor ini dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 3,02%, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (2015-2019) yang sebesar 8,29%. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Pertambangan dan Penggalian di di Papua | 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata PDRB tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar Rp 114,1 miliar, nilai PDRB tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun demikian, laju pertumbuhan tahun 2024 masih di bawah laju pertumbuhan tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2013. Anomali terjadi pada tahun 2020 ketika terjadi penurunan, namun hal ini dapat dikaitkan dengan dampak pandemi COVID-19 yang mempengaruhi berbagai sektor ekonomi.
Di Pulau Kalimantan, Kalimantan Selatan menempati peringkat ke-4 dalam kontribusi PDRB ADHB sektor Industri Furnitur. Data perbandingan menunjukkan bahwa pada tahun 2024, nilai PDRB Kalimantan Selatan lebih rendah dibandingkan Kalimantan Utara yang mencapai Rp 109,94 miliar. Secara nasional, Kalimantan Selatan menempati peringkat ke-22, menunjukkan potensi untuk meningkatkan kontribusi sektor ini dalam perekonomian daerah dan nasional.
Kenaikan tertinggi PDRB Industri Furnitur Kalimantan Selatan terjadi pada tahun 2013 dengan pertumbuhan 12,28%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan 0,96%. Dibandingkan kondisi 5 tahun terakhir, pertumbuhan 2013 menjadi anomali karena pertumbuhan tahun-tahun setelahnya cenderung lebih moderat.
Gorontalo
Gorontalo menempati peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi dengan nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 165,99 miliar. Meskipun memiliki nilai yang cukup tinggi, pertumbuhan sektor ini hanya sebesar 1,37%, menunjukkan perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, Gorontalo berada di peringkat ke-19, mengindikasikan potensi pengembangan lebih lanjut di sektor ini. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.
(Baca: Statistik Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan di Perdesaan Periode 2013-2023)
Lampung
Provinsi Lampung mencatatkan nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 165,1 miliar, menempatkannya pada peringkat ke-7 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sektor ini mengalami penurunan sebesar 1,61% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan adanya tantangan dalam pengembangan industri furnitur di wilayah ini. Secara nasional, Lampung berada di peringkat ke-20. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 142,61 miliar dan menempati peringkat ke-2 di Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sektor ini cukup signifikan, yaitu sebesar 7,02%, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan industri furnitur di NTB. Secara nasional, NTB berada di peringkat ke-21. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara mencatatkan nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 112,9 miliar dan menempati peringkat ke-5 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sektor ini sebesar 2,34%, menunjukkan perkembangan yang moderat. Secara nasional, Kalimantan Utara berada di peringkat ke-23. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya memiliki nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 109,94 miliar, menempatkannya pada peringkat pertama di Pulau Papua. Pertumbuhan sektor ini cukup tinggi, yaitu sebesar 6,54%, menunjukkan potensi besar dalam pengembangan industri furnitur di wilayah ini. Secara nasional, Papua Barat Daya berada di peringkat ke-24. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan mencatatkan nilai PDRB Industri Furnitur sebesar Rp 108,18 miliar dan menempati peringkat ke-4 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sektor ini sangat signifikan, yaitu sebesar 11,71%, menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam pengembangan industri furnitur di wilayah ini. Secara nasional, Sulawesi Selatan berada di peringkat ke-25. Nilai PDRB ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya.