Laporan GISAID menunjukkan, ada 48 kasus virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di 11 negara wilayah Asia hingga Kamis 9 Desember 2021. Mayoritas atau sebanyak 13 kasus Covid-19 varian Omicron berasal dari Hongkong.
Israel menduduki peringkat kedua di Asia dengan penemuan kasus Covid-19 varian Omicron terbanyak, yakni mencapai 12 kasus. Kemudian, Singapura dan India masing-masing mencatatkan ada 6 kasus dan 5 kasus Covid-19 varian Omicron.
Kemudian, sebanyak 3 kasus Covid-19 varian Omicron masing-masing terdeteksi di Jepang dan Korea Selatan. Lalu, Rusia mendeteksi ada 2 kasus Covid-19 varian Omicron.
Sri Lanka, Thailand, Maladewa, dan Malaysia masing-masing mendeteksi 1 kasus Covid-19 varian Omicron. Sementara, belum ada kasus Covid-19 varian Omicron yang masuk ke Indonesia hingga saat ini menurut Kementerian Kesehatan.
Laporan GISAID menyebut, terdapat 41 negara yang telah mendeteksi kasus Covid-19 Omicron di seluruh dunia. Secara total, ada 1.109 kasus Covid-19 varian Omicron yang telah terdeteksi.
Adapun Covid-19 varian Omicron disebut lima kali lipat lebih menular daripada virus corona asli. WHO pun mengklasifikasikan varian baru corona ini dalam kategori variant of concern (VOC).
Atas dasar itu, masyarakat tetap perlu waspada untuk menghindari tertularnya virus corona termasuk varian baru yang berbahaya ini. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
(Baca: Singapura Teratas, Covid-19 Varian Delta RI Peringkat Kedua Terbanyak di ASEAN)