Laporan GISAID menunjukkan, sebanyak 4.957 sekuens virus corona varian Delta (B.1617.2) telah terdeteksi di Indonesia hingga Jumat, 19 November 2021. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada peringkat kedua dengan Covid-19 varian Delta terbanyak di Asia Tenggara.
Sementara, Singapura menduduki posisi teratas dengan varian Delta sebanyak 7.248 sekuens. Kemudian, Thailand berada di urutan ketiga dengan jumlah varian Delta sebanyak 4.069 sekuens.
Selanjutnya, sebanyak 3.126 sekuens varian Delta terdeteksi di Malaysia. Setelah Malaysia, urutan kelima ditempati Filipina dengan jumlah varian Delta mencapai 3.208 sekuens. Kemudian, ada 1.374 sekuens varian Delta yang terdeteksi di Vietnam, yang berada di urutan keenam.
Menyusul, Kamboja telah mendeteksi 661 sekuens varian Delta. Kemudian, sebanyak masing-masing 33 sekuens varian Delta berada di Myanmar dan Timor Leste. Lalu, Brunei Darussalam tercatat memiliki 28 sekuens varian Delta.
Adapun varian Delta hingga saat ini sudah tersebar 167 negara, di mana varian ini pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Perlu diketahui, varian ini punya tingkat penularan lebih tinggi 90% dibandingkan varian corona aslinya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M untuk mencegah penularan virus corona, terutama varian Delta. Caranya, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: RI Catat 4.732 Kasus Covid-19 Varian Delta, Daerah Mana yang Terbanyak?)