Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB sektor pertambangan dan penggalian lainnya di Papua Pegunungan pada tahun 2024 sebesar Rp 303,62 miliar. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 8,21% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 280,59 miliar, dengan selisih nilai sebesar Rp 23,03 miliar. PDRB sektor ini mengalami pertumbuhan.
Secara historis, data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, pertumbuhan PDRB pertambangan di Papua Pegunungan adalah 8,21%. Belum ada data yang cukup untuk membandingkan dengan rata-rata 3 atau 5 tahun terakhir. Kenaikan tertinggi tidak dapat diidentifikasi karena data historis terbatas.
(Baca: Jumlah Sekolah Tk/Ra/Ba Periode 2014-2024)
Dalam skala pulau Papua, Papua Pegunungan menempati peringkat ke-6. Secara nasional, Papua Pegunungan berada pada peringkat ke-37.
Provinsi lain di pulau Papua menunjukkan performa yang berbeda. Papua Selatan berada di peringkat ke-4 di pulau Papua dengan nilai PDRB Rp 402,3 miliar dan pertumbuhan 3,8%. Sementara itu, Papua Barat Daya berada di peringkat ke-5 dengan nilai PDRB Rp 399,86 miliar dan pertumbuhan 5,95%. Maluku Utara menempati ranking ke-2 di Pulau Maluku dengan nilai Rp 36,59 miliar dan pertumbuhan 5,94%.
Anomali tidak dapat ditentukan secara pasti karena data historis yang terbatas. Namun, pertumbuhan positif di tahun 2024 menunjukkan potensi sektor pertambangan dan penggalian di Papua Pegunungan.
(Baca: Rata-Rata Upah atau Gaji Bersih Sebulan Pekerja Formal Informasi dan Komunikasi Periode 2015-2025)
Maluku
Maluku mencatatkan PDRB ADHB sektor pertambangan dan penggalian lainnya sebesar Rp 420,99 miliar, menempatkannya di peringkat pertama di Pulau Maluku. Pertumbuhan sebesar 4,59% menunjukkan peningkatan yang stabil. Selisih nilai dengan tahun sebelumnya adalah Rp 18,48 miliar. Meskipun menduduki peringkat teratas di pulaunya, Maluku berada di peringkat ke-34 secara nasional. Nilai dua tahun sebelumnya adalah Rp 366,16 miliar.
Papua Selatan
Papua Selatan menunjukkan kinerja yang solid dengan PDRB Rp 402,3 miliar, menempatkannya di urutan ke-4 di pulau Papua. Pertumbuhan sebesar 3,8% menghasilkan selisih nilai Rp 14,74 miliar dari tahun sebelumnya. Peringkat nasional Papua Selatan adalah 35. PDRB menunjukkan tren positif, mencerminkan potensi sektor pertambangan dan penggalian di wilayah tersebut.
Papua Barat Daya
Dengan nilai PDRB sebesar Rp 399,86 miliar, Papua Barat Daya menempati peringkat ke-5 di pulau Papua. Pertumbuhan sebesar 5,95% menunjukkan dinamika positif, dengan selisih nilai Rp 22,45 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat nasional Papua Barat Daya adalah 36. Pertumbuhan yang kuat ini mengindikasikan potensi signifikan di sektor pertambangan dan penggalian.
Maluku Utara
Maluku Utara mencatatkan PDRB Rp 36,59 miliar, menempati peringkat ke-2 di Pulau Maluku. Pertumbuhan sebesar 5,94% menghasilkan selisih nilai sebesar Rp 2,05 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat nasional Maluku Utara adalah 38. Nilai dua tahun sebelumnya adalah Rp 32,49 miliar. Pertumbuhan yang stabil menunjukkan perkembangan yang berkelanjutan di sektor pertambangan dan penggalian.