Dalam Global Wealth Report 2018 yang dirilis Credit Suisse menunjukkan bahwa 1% orang terkaya di Indonesia menguasai 46,6% total kekayaan penduduk dewasa di tanah air. Sementara 10% orang terkaya menguasai 75,3% total kekayaan penduduk. Artinya pembangunan yang dilakukan pemerintah selama ini hanya dinikmati oleh sebagian orang-orang tajir di negeri ini. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa ketimpangan kekayaan di Indonesia masih cukup tinggi sehingga bisa menjadi masalah yang serius di kemudian hari.
Di kawasan Asia, ketimpangan kekayaan Indonesia berada di urutan ketiga setelah Thailand dan India. Di negeri Gajah Putih, 1% orang terkaya menguasai hampir 70% total kekayaan penduduk dewasa. Sementara di India, 1% orang terkaya menguasai separuh total kekayaan penduduk dewasa. Sedangkan 1% orang terkaya di Jepang hanya menguasai 18% total kekayaan penduduk dewasa. Ini mengindikasikan meratanya kekayaan penduduk di Negeri Matahari Terbit.
Total penduduk dewasa di Indonesia mencapai 170,22 juta jiwa dengan kekayaan mencapai US$ 1.518 miliar atau setara Rp 22.700 triliun dengan kurs Rp 15 ribu/dolar Amerika Serikat dengan kekayaan per penduduk dewasa sebesar US$ 8.919. Sebanyak 89 ribu orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan di atas US$ 1 juta atau Rp 15 miliar. Sementara kekayaan penduduk dewasa di dunia mencapai US$ 317 triliun pada tahun ini dan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 399 triliun pada 2023.