Dunia telah mengalami perbaikan positif mengenai penanganan stunting selama 20 tahun terakhir. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan, jumlah anak penderita stunting di bawah usia lima tahun sebanyak 149,2 juta pada 2020, turun 26,7% dibandingkan pada 2000 yang mencapai 203,6 juta.
Meski demikian, kemajuan penanganan stunting tidak merata di seluruh kawasan. Jumlah balita penderita stunting di wilayah Afrika Barat dan Tengah masih meningkat 28,5% dari 22,8 juta pada 2000 menjadi 29,3 juta pada 2020.
Afrika Timur dan Selatan mengalami hal serupa. Jumlah balita yang mengalami stunting naik 1,4% dari 27,6 juta pada 2000 menjadi 28 juta pada 2020.
Sementara, penurunan jumlah balita penderita stunting tertinggi berasal dari Asia Timur dan Pasifik. Wilayah ini mencatatkan sebanyak 20,7 juta balita penderita stunting pada tahun lalu, berkurang 49,75% dari tahun 2000 yang mencapai 41,2 juta.
Jumlah balita penderita stunting di Eropa Timur dan Asia Tengah menurun 46,8% dari 4,7 juta pada 2000 menjadi 2,5 juta pada 2020. Di Amerika Latin dan Karibia, jumlah balita penderita stunting turun 43,13% dari 10,2 juta pada 2000 menjadi 5,8 juta pada tahun lalu.
Kemudian, jumlah balita penderita stunting di Asia Selatan berkurang 38% dari 86,8 juta pada 2000 menjadi 53,8 juta pada 2020. Sementara, jumlah balita penderita stunting di Timur Tengah dan Afrika Utara turun 14,4% dari 9 juta pada 2000 menjadi 7,7 juta pada tahun lalu.
(Baca: Yogyakarta Terbaik dalam Penanganan Stunting pada Anak)