Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Vika Azkiya Dihni 17/05/2022 15:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Alasan Responden Setuju Jika Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi (Mei 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Alasan Responden Setuju Jika Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi (Mei 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis laporan survei penilaian masyarakat terkait status pandemi Covid-19. Hasilnya, mayoritas atau 69% responden setuju status pandemi diturunkan menjadi endemi.

Ada beberapa alasan terkait hal tersebut. Pertama, mayoritas publik atau 26,8% responden menganggap penyebaran Covid-19 sudah terkendali. Kemudian, 19,9% responden menilai bahwa sebagian besar masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak 2 kali dan 19,6% responden beralasam agar perekonomian kembali berputar.

Adapula 8,4% publik setuju pandemi diturunkan menjadi endemi karena Covid-19 dianggap seperti flu biasa. Sementara 7,6% responden beralasan sudah mendapat booster dan 5% responden tak mau warga ditakut-takuti lagi dengan Covid-19.

Adapun, sebanyak 9,5% responden setuju status pandemi diturunkan menjadi endemi karena alasan lainnya. Sementara, 3,1% responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei ini dilakukan pada 5-20 Mei 2022 dengan melibatkan 1.228 responden. Kriteria responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, serta memiliki telepon/telepon seluler.

Sampel diambil dengan metode random digit dialing (RDD) atau proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sementara margin of error survei ini 2,9% dengan tingkat kepercayaan 92%.

Editor : Annissa Mutia

Data Terkait

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Ini Masalah Mendesak di Jawa Barat menurut Survei Indikator

Mobil Listrik Baterai vs Hybrid, Lebih Laris Mana?

Penjualan Mobil Listrik Baterai Tumbuh Pesat, Salip Mobil Hybrid

Data Stories Terkini

Info Gempa Selasa, 22 Oktober 2024 di Tanggamus 3,6 M, Tak Berpotensi Tsunami Lingkungan 22/10/2024, 1:12 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi Malam Ini (Selasa, 22 Oktober 2024) Demografi 22/10/2024, 0:40 WIB

Prakiraan Cuaca di Manado 21-30 Okt/24 Demografi 21/10/2024, 22:36 WIB

Prakiraan Cuaca di Manokwari 21-30 Okt/24 Demografi 21/10/2024, 21:36 WIB

IHSG Ditutup Menguat Setelah Terbentuk Kabinet Baru (Senin, 21 Oktober 2024) Pasar 21/10/2024, 19:10 WIB

Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kabupaten Gorontalo Bulan September Naik 1,24% Ekonomi & Makro 21/10/2024, 18:59 WIB

Unduh

Sumber

Data Populer

Lihat Semua

Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Tags

Data Terkait

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Ini Masalah Mendesak di Jawa Barat menurut Survei Indikator

Mobil Listrik Baterai vs Hybrid, Lebih Laris Mana?

Penjualan Mobil Listrik Baterai Tumbuh Pesat, Salip Mobil Hybrid

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$ 2,24 per Mmbtu (Senin, 21 Oktober 2024)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 15.491,6 per Dolar AS (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Minyak Dunia Naik ke US$ 73,26 per Barel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 17.025 per Ton (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 573,1 Bushel (Senin, 21 Oktober 2024)

Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Survei: Mayoritas Publik Setuju Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Alasannya

Tags

Data Terkait

Influencer Sumbang 10% Penjualan E-Commerce Asia Tenggara 2024

Indonesia, Pasar E-Commerce Terbesar di Asia Tenggara 2024

Tren Belanja Produk Kecantikan, Diproyeksi Tembus Rp262 T pada 2025

Ini Masalah Mendesak di Jawa Barat menurut Survei Indikator

Mobil Listrik Baterai vs Hybrid, Lebih Laris Mana?

Penjualan Mobil Listrik Baterai Tumbuh Pesat, Salip Mobil Hybrid

Data Stories Terkini

Topik Trending

bencana hidrometeorologi

erupsi

Data Populer

Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$ 2,24 per Mmbtu (Senin, 21 Oktober 2024)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 15.491,6 per Dolar AS (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Minyak Dunia Naik ke US$ 73,26 per Barel (Senin, 21 Oktober 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 17.025 per Ton (Jumat, 18 Oktober 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 573,1 Bushel (Senin, 21 Oktober 2024)