Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah rumah tangga di Jawa Tengah pada tahun 2024 sebanyak 9.512.379,7 Rumah Tangga. Data historis menunjukkan fluktuasi yang menarik. Pada tahun 2023, jumlah rumah tangga mencapai 10.021.281,81 Rumah Tangga, namun mengalami penurunan sebesar 5,08% di tahun 2024. Penurunan ini cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,19%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir (2021-2023), yaitu sekitar 1,29%, penurunan di tahun 2024 menjadi anomali. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2023. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2023 sebesar 6,19%. Penurunan terendah terjadi di tahun 2005, yaitu turun 1,6%.
(Baca: Jumlah Desa dan Kelurahan Tercoverage Sinyal di Banten | 2024)
Secara regional di Pulau Jawa, Jawa Tengah menempati peringkat ke-3 dalam jumlah rumah tangga. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Nilai jumlah rumah tangga di Jawa Tengah lebih rendah dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun lebih tinggi dari provinsi Banten. Secara nasional, Jawa Tengah juga menempati peringkat ke-3.
Kenaikan jumlah rumah tangga tertinggi tercatat pada tahun 2023. Sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2024. Kondisi ini menunjukkan dinamika sosial ekonomi yang perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Anomali penurunan jumlah rumah tangga di tahun 2024 perlu menjadi perhatian. Meskipun data historis menunjukkan fluktuasi, penurunan sebesar 5,08% cukup mencolok. Diperlukan kajian mendalam untuk mengidentifikasi penyebab penurunan ini. Apakah disebabkan oleh faktor demografis, ekonomi, atau faktor lainnya.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Takalar Rp.42,36 Juta)
Jawa Barat
Jawa Barat menduduki peringkat pertama di Pulau Jawa, sekaligus secara nasional, dengan jumlah rumah tangga mencapai 13.924.466,03 Rumah Tangga. Meski tetap menjadi yang tertinggi, pertumbuhan di Jawa Barat relatif moderat yaitu sebesar 0,84%, dengan selisih 116.140,2 Rumah Tangga dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan stabilitas pertumbuhan yang konsisten dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Posisi Jawa Barat sebagai wilayah dengan jumlah rumah tangga terbanyak menegaskan perannya sebagai pusat populasi dan aktivitas ekonomi di Indonesia.
Jawa Timur
Dengan jumlah 11.258.540,31 Rumah Tangga, Jawa Timur menempati peringkat kedua di Pulau Jawa dan Indonesia. Namun, Jawa Timur mengalami kontraksi turun 1,73%, dengan selisih -198.440,38 Rumah Tangga dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu dicermati untuk memahami faktor-faktor demografis dan ekonomi yang mempengaruhinya.
Sumatera Utara
Sumatera Utara berada di peringkat keempat secara nasional dan pertama di Pulau Sumatera, dengan jumlah rumah tangga sebesar 3.707.469,22 Rumah Tangga. Pertumbuhannya negatif yaitu turun 0,46%, selisihnya hanya -17.044,85 Rumah Tangga dari tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan stabilitas relatif dalam jumlah rumah tangga di provinsi ini.
Banten
Banten berada di urutan kelima secara nasional dan keempat di Pulau Jawa, dengan 3.450.320,35 Rumah Tangga. Banten mencatatkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 1,69% atau selisih 57.306,59 Rumah Tangga dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan potensi perkembangan wilayah yang cukup baik, meskipun secara total masih di bawah provinsi lainnya di Pulau Jawa.