Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan sebesar Rp 5.554,4 triliun, tumbuh 0,3% secara tahunan (year on year). Namun, pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,4% (yoy).
(Baca: Rasio Kredit Bermasalah Perbankaan Terus Meningkat Akibat Pandemi)
Melambatnya penyaluran kredit perbankan terjadi pada debitur perorangan di tengah kredit korporasi yang masih terkontraksi. Kredit perorangan tercatat sebesar Rp 2.657,2 triliun, tumbuh 4,2% (yoy). Pertumbuhan kredit perorangan sedikit lebih rendah dari Juni 2021 yang sebesar 4,3%.
Sementara itu, kredit korporasi sebesar Rp 2.718,3 triliun. Kredit ini masih terkontraksi sebesar 2,5% (yoy). Kredit lainnya tercatat sebesar Rp 179 triliun, masih terkontraksi 10,2% (yoy).
Jika dilihat penggunaannya, penurunan penyaluran kredit dipengaruhi menurunnya penyaluran kredit investasi. Kredit investasi terkontraksi 1,7 (yoy), jauh lebih tinggi dari kontraksi Juni 2021 yang sebesar 0,8% (yoy).
Kendati demikian, pertumbuhan dari kredit modal kerja dan kredit konsumsi mengalami peningkatan. Tercatat pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 0,2% (yoy), naik tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,1% (yoy). Sementara kredit konsumsi naik dari 1,9% (yoy) pada Juni 2021 menjadi 2,3% (yoy).