Bank Indonesia (BI) melaporkan, realisasi penukaran uang baru menjelang Lebaran 2024 sudah mencapai Rp123,7 triliun sampai 2 April 2024.
Angka tersebut setara dengan 62,62% dari total uang baru yang disediakan bank sentral untuk kebutuhan Lebaran tahun ini, yakni Rp197,6 triliun.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menyebut, jika persediaan uang baru masih ada, BI akan menyimpannya untuk kebutuhan dalam 10 hari ke depan.
"Perbankan akan meng-input dana 10 hari ke depan, berjaga-jaga supaya ATM tidak boleh kosong dan tidak boleh macet, terutama di daerah destinasi mudik," kata Marlison, dilansir dari Katadata, Rabu (3/4/2024).
Ia merinci, penukaran uang baru periode ini paling banyak tercatat di Pulau Jawa dengan nilai Rp45,30 triliun, setara 36,61% dari total uang baru yang tersebar secara nasional.
Berikutnya ada Jabodetabek dengan nilai penukaran uang Rp38,44 triliun, diikuti Sumatera Barat Rp21,13 triliun, serta gabungan wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Rp7,77 triliun.
Kemudian total penukaran uang di Kalimantan Rp7,67 triliun, serta Bali dan Nusa Tenggara Rp3,42 triliun.
Marlison juga memprediksi transaksi penarikan uang (outflow) tertinggi dalam periode Lebaran tahun ini masih dari Pulau Jawa.
"Outflow periode Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 diproyeksikan tertinggi di wilayah Jawa sebesar Rp119,9 triliun atau 60,7%," katanya.
Sedangkan outflow terendah diperkirakan terjadi di Bali dan Nusa Tenggara, yakni Rp7,71 triliun atau 3,9% dari total outflow nasional.
Adapun tahun ini BI bersama perbankan membuka layanan penukaran uang di 4.964 kantor/titik di seluruh Indonesia.
Masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang melalui tautan www.pintar.bi.go.id atau secara langsung melalui kas keliling.
(Baca: Litbang Kompas: Mayoritas Warga Tidak Sisihkan Dana Khusus untuk Lebaran 2024)