Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif pada kuartal III-2021. Ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang sebesar 20,9% pada kuartal III-2021.
Meski demikian, nilai SBT permintaan kredit baru pada kuartal III-2021 masih lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal II-2021, nilai SBT permintaan kredit baru tercatat sebesar 53,9%.
Pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenisnya. Nilai SBT kredit investasi tercatat tumbuh sebesar 34,4% pada Juli-September 2021, lebih tinggi dari April-Juni 2021 yang sebesar 13,3%.
Nilai SBT kredit konsumsi tercatat sebesar 49,8% pada kuartal III-2021, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 31,3%. Sementara, nilai SBT kredit modal kerja sebesar 18,1%, lebih rendah dibandingkan kuartal II-2021 yang mencapai 45%.
Secara sektoral, penyaluran kredit baru tertinggi pada sektor konstruksi dengan SBT sebesar 55,8%. SBT sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan tercatat sebesar 55,7%. Sementara, SBT sektor industri pengolahan sebesar 48,9%.
Bank sentral memperkirakan penyaluran kredit baru meningkat pada kuartal IV-2021. Ini tecermin dari SBT prakiraan permintaan kredit baru yang mencapai 90,9%.
Secara akumulatif, hasil survei BI mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 5,3% (yoy) pada 2021.
Optimisme tersebut didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi yang kian pulih. Selain itu, risiko penyaluran kredit relatif terjaga pada tahun ini.
(Baca: Bunga Kredit untuk Investasi BPD Lebih Tinggi dari Bank Umum)