Amartha masuk ke dalam daftar sembilan startup fintech dengan pendanaan terbesar global pada kuartal III-2023, menurut laporan CB Insight terbaru. Startup fintech lending alias pinjaman online (pinjol) asal Indonesia ini menempati peringkat keempat global dengan nilai pendanaan US$206 juta atau setara Rp3,23 triliun (asumsi kurs Rp15.695/US$).
Total pendanaan yang dihimpun Amartha tersebut mencapai 2,8% dari total pendanaan startup fintech global pada kuartal III-2023. Adapun total pendanaan startup fintech di skala global pada kuartal lalu mencapai US$7,4 miliar atau setara Rp116,14 triliun.
CB Insight melaporkan, Amartha menggalang seri pendanaan yang dirahasiakan (undisclosed) pada 13 September 2023 lalu. Investor yang terlibat dalam pendanaan itu adalah International Finance Corporation Indonesia.
Sementara, pendanaan startup fintech terbesar global pada kuartal III-2023 ditujukan pada Micro Connect dengan nilai mencapai US$458 juta. Startup asal Hongkong ini menggalang pendanaan seri C lewat investor yang dirahasiakan pada Agustus 2023 lalu.
Selanjutnya, ada Ramp (Amerika Serikat) dan Perfios (India) di urutan kedua dan ketiga, dengan nilai pendanaan masing-masing US$300 juta dan US$229 juta.
Secara keseluruhan, Amerika Serikat mendominasi jumlah startup fintech global yang masuk ke daftar pendanaan terbesar pada kuartal lalu. Adapun Amartha merupakan satu-satunya startup fintech asal Indonesia yang masuk ke daftar tersebut.
Berikut daftar 9 startup fintech dengan pendanaan terbesar global pada kuartal III-2022:
- Micro Connect (Hong Kong): US$458 juta
- Ramp (Amerika Serikat): US$300 juta
- Perfios (India): US$229 juta
- Amartha (Indonesia): US$206 juta
- Fleximize (Inggris): US$168 juta
- AlphaSense (Amerika Serikat): US$$150 juta
- PayJoy (Amerika Serikat): US$150 juta
- Veritas Finance (India): US$146 juta
- Teamshares (Amerika Serikat): US$124 juta
(Baca: Mayoritas Startup Fintech Indonesia Disokong Investor Domestik)