Jenis Layanan Kredit yang Digunakan Rumah Tangga Indonesia Awal 2025

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 10/10/2025 12:43 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan BPS, 23,9% rumah tangga di Indonesia menerima kredit pada Maret 2025. Jenis layanan kredit yang paling banyak digunakan adalah kredit usaha rakyat (KUR).

Proporsi Rumah Tangga Indonesia yang Menerima Layanan Kredit Berdasarkan Jenis (Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jenis Layanan Kredit yang Digunakan Rumah Tangga Indonesia Awal 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Rumah Tangga Indonesia yang Menerima Layanan Kredit Berdasarkan Jenis (Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2025, ada 23,9% rumah tangga di Indonesia yang menerima kredit dalam setahun terakhir.

Jenis layanan kredit yang paling banyak digunakan adalah kredit usaha rakyat (KUR), dengan proporsi pengguna 7,82% dari total rumah tangga.

Kemudian 5,45% rumah tangga menggunakan PNM-Mekaar, yaitu layanan kredit dari PT Permodalan Nasional Madani melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera.

Lalu 3,52% mengakses pinjaman dari bank umum selain KUR, pinjaman dari koperasi 2,56%, dan dari perusahaan leasing 2,52%.

Ada pula rumah tangga yang mengambil kredit dari pegadaian, bank perekonomian rakyat (BPR), perseorangan dengan bunga, dan pinjaman online (pinjol) dengan proporsi masing-masing kurang dari 1%.

Sementara 2,56% menerima pinjaman dari pihak lain-lainnya, termasuk badan usaha milik desa (BUMDes).

Jika ditinjau berdasarkan wilayah, Gorontalo menjadi provinsi dengan rumah tangga penerima layanan kredit terbesar, yakni mencapai 40,88%.

Di posisi berikutnya ada Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 34,91%, Nusa Tenggara Barat (NTB) 33,05%, dan Bengkulu 31,13%.

Angka-angka ini merupakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode Maret 2025, dengan responden 345.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi Indonesia, baik di perdesaan maupun perkotaan.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung antara petugas dengan kepala rumah tangga, suami/istri dari kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga yang mengetahui hal yang disurvei.

(Baca: Bank Daerah Lebih Banyak Salurkan Kredit ke Sektor Konsumtif)

Editor : Adi Ahdiat