Bank Daerah Lebih Banyak Salurkan Kredit ke Sektor Konsumtif

Keuangan

Premium

Adi Ahdiat 09/10/2025 13:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan data OJK, penyaluran kredit dari bank pembangunan daerah (BPD) pada Juni 2025 lebih banyak masuk ke sektor konsumtif, dibanding kredit produktif untuk modal kerja dan investasi.

Nilai Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah Berdasarkan Segmen (Juni 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Bank Daerah Lebih Banyak Salurkan Kredit ke Sektor Konsumtif”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah Berdasarkan Segmen (Juni 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai total penyaluran kredit dari bank pembangunan daerah (BPD) secara nasional mencapai Rp649,36 triliun pada Juni 2025.

Sebagian besarnya dikucurkan untuk kredit konsumsi dengan nilai Rp436,53 triliun, setara 67% dari total penyaluran.

Kredit konsumsi ini adalah pinjaman dari bank untuk membiayai kebutuhan pribadi non-bisnis, seperti pendidikan, renovasi rumah, pembelian kendaraan, atau barang dan jasa konsumtif lainnya.

Kemudian kredit dari BPD senilai Rp117,38 triliun (18%) masuk ke kredit modal kerja, dan Rp95,46 triliun (15%) untuk kredit investasi.

Kredit modal kerja dan investasi sama-sama tergolong kredit produktif, karena dikucurkan untuk membiayai operasional bisnis.

Namun, kredit modal kerja memiliki jangka waktu pelunasan yang relatif pendek, berbeda dengan kredit investasi yang pelunasannya jangka panjang.

(Baca: Banyak Kredit Modal Kerja yang Macet di Bank Daerah pada Juni 2025)

Editor : Adi Ahdiat