Laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan, terdapat 248,05 ribu orang yang menjadi pengangguran di Jawa Timur pada Agustus 2021. Tercatat, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendominasi tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi tersebut, yakni sebesar 9,54%.
Meski demikian, angka ini menunjukkan tren penurunan jika dibandingkan periode Agustus 2020 dan Februari 2021. Masing-masing TPT lulusan SMK pada dua periode tersebut masing-masing 11,89% dan 10,41%.
TPT tertinggi di Jawa Timur berikutnya adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni sebesar 8,85%. Jumlah ini justru naik dibandingkan periode Februari 2021 yang sebesar 7,57%.
Menurut BPS, tingginya TPT di Jawa Timur menjadi sinyal bahwa titik temu antara tawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA di provinsi ini dengan permintaan tenaga kerja di pasar kerja masih menjadi masalah. Alhasil, banyak lulusan SMK/SMA yang menganggur.
Sebaliknya, TPT terendah terdapat pada pendidikan SD ke bawah. Persentase TPT jenjang pendidikan ini mencapai 3,15% pada Agustus 2021.
Kemudian, TPT lulusan universitas pada Agustus 2021 sebesar 5,17%. Angka ini menunjukkan tren penurunan dibandingkan Februari 2021 dan Augustus 2020 yang masing-masing sebesar 5,59% dan 6,08%.
(Baca: Pengangguran di Denpasar Tertinggi di Bali pada Agustus 2021)