Kurangnya lowongan pekerjaan di sektor yang diminati menjadi kekhawatiran terbesar atau 15% dari anak muda global usia 18-25 tahun pada 2025 dalam membangun kariernya. Hal ini berdasarkan temuan CFA Institute dalam 2025 Graduate Outlook Survey-Global Report.
Kekhawatiran tersebut naik 5% dibandingkan hasil survei pada 2024. Masih terkait prospek karier, anak-anak muda juga mengkhawatirkan persaingan dari teman seangkatannya untuk mendapatkan pekerjaan.
Upah murah di sektor yang diminati sampai gangguan dari kecerdasan buatan (AI)/otomatisasi juga masuk ke dalam kekhawatiran terbesar anak muda pada 2025.
Berikut hasil survei CFA Institute tentang kekhawatiran terbesar anak muda terkait prospek kariernya:
- Kurangnya pekerjaan di sektor yang diminati: 15%
- Persaingan dari teman seangkatan untuk mendapatkan pekerjaan: 14%
- Gaji rendah di sektor yang diminati: 14%
- Keharusan bekerja di sektor yang tidak memuaskan atau tidak menarik: 14%
- Merasa kurang memenuhi syarat untuk pekerjaan yang diinginkan: 12%
- Gangguan dari AI/otomatisasi: 11%
- Penyaringan AI dalam proses rekrutmen: 10%
- Gejolak geopolitik: 5%
- Tidak memiliki kekhawatiran mengenai prospek karier: 7%
(Baca: Biaya Hidup Jadi Kekhawatiran Utama Gen Z dan Milenial Global)
Terkait AI, kata CFA Institute, meskipun 88% responden menyatakan keyakinan terhadap literasi AI-nya, tapi 67% anak muda khawatir AI dapat berdampak negatif pada ambisi karier mereka dan mempersulit dalam mencari pekerjaan.
Namun, saat ini mahasiswa pun menyadari keterampilan AI sangat penting untuk kemajuan karier. Menurut CFA Institute, 40% anak muda percaya kompetensi AI secara signifikan akan meningkatkan prospek pasar kerja mereka.
“Mahasiswa saat ini secara proaktif berupaya membekali diri dengan keterampilan khusus, terutama dalam AI, yang dengan cepat menjadi penting di sektor keuangan,” kata Direktur Senior Program Universitas CFA Institute, Peter Watkins, dalam keterangan persnya, Kamis (12/6/2025).
Survei CFA Institute dilakukan secara daring pada 28 Maret-22 April 2025. Sebanyak 9.023 responden berusia 18-25 tahun dari 11 negara terlibat dalam survei ini.
Latar belakang responden adalah mereka yang sedang menempuh gelar sarjana atau lebih tinggi, atau yang telah lulus sarjana atau lebih tinggi dalam 3 tahun terakhir.
(Baca: Lebih dari Separuh Anak Muda RI Bekerja, Pengangguran Hampir 8%)