PT Garuda Indonesia Tbk terjerat utang hingga US$ 2,21 miliar berdasarkan laporan Rabu (1/7) lalu. Angka itu setara dengan Rp 32,16 triliun dengan kurs Rp 14.500/USD. Sementara itu, posisi kas Garuda Indonesia tersisa US$ 14,5 juta atau Rp 210 miliar.
Garuda Indonesia pun berupaya dengan melakukan beberapa langkah untuk mengefisienkan perusahaan. Salah satunya dengan mengurangi sumber daya manusia. Saat ini, setidaknya 400 pegawai mengikuti program pensiun dini dan 800 pegawai lainnya menerima rasionalisasi berbentuk unpaid leave.
Sejak 2015 hingga 2019, jumlah karyawan Garuda Indonesia telah berkurang perlahan. Dengan pengurangan terbesar pada 2019 yang mencapai 713 pegawai atau sebesar 4,4%.