Anjloknya produksi domestik akibat tingginya curah hujan membuat garam langka di pasaran. Imbasnya, harga garam melambung. Untuk memenuhi kebutuhan, pemerintah terpaksa 75 ribu ton mengimpor garam dari Australia. Rencananya, garam impor tersebut akan didistribusikan melalui pelabuhan Ciwanda Banten, Tanjung Priok Jakarta, dan Belawan Sumatera Utara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor garam Indonesia pada 2016 mencapai 2,14 juta ton meningkat 15 dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 1,75 juta ton atau lebih dari 80 persen impor garam Indonesia berasal dari Australia, dari India 381 ribu ton, Selandia Baru 4.631 ton, Jerman 370 ton, Singapura 91 ton dan negara lainnya 919 ton.