Konsumsi Beras RI Lebih Banyak dari Produksinya Sedekade Terakhir

Kelautan

Premium

Adi Ahdiat 13/02/2025 12:54 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data USDA, selama periode 2014-2024 volume konsumsi beras Indonesia lebih banyak dibanding volume produksinya.

Volume Konsumsi dan Produksi Beras Indonesia (2014-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Konsumsi Beras RI Lebih Banyak dari Produksinya Sedekade Terakhir”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Volume Konsumsi dan Produksi Beras Indonesia (2014-2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Volume konsumsi beras Indonesia lebih banyak dari produksinya dalam sedekade terakhir.

Hal ini terlihat dari laporan Grain: World Markets and Trade yang dirilis United States Department of Agriculture (USDA).

(Baca: Indonesia Impor 4,52 Juta Ton Beras pada 2024, Ini Negara Pemasoknya)

Berdasarkan data yang dihimpun Databoks dari laporan USDA, selama 2014-2024 total volume konsumsi beras di Indonesia mencapai 402 juta ton, sedangkan total volume produksinya 384 juta ton.

Jika dilihat per tahun, dalam periode tersebut volume produksi beras Indonesia hanya pernah menyamai level konsumsi pada 2017.

Sedangkan pada tahun-tahun lainnya produksi selalu lebih rendah seperti terlihat pada grafik.

Angka yang tercatat dalam laporan USDA ini mencakup data produksi dan konsumsi beras kasar belum dikupas/rough rice (kode HS 100610), beras cokelat dengan lapisan kulit ari/brown rice (100620), beras giling/milled rice (kode HS 100630), dan beras patah/broken rice (100640).

(Baca: Indonesia Importir Beras Terbesar ke-2 Global pada 2024)

Editor : Adi Ahdiat