Budidaya kerapu paling banyak dilakukan di Sumatera dan Papua. Produksi kerapu di wilayah Sumatera pada 2015 mencapai 7.336 ton, sedangkan di Papua dan Maluku sebesar 4.509 ton. Kerapu juga banyak dikembangkan di area Jawa dengan produksi mencapai 1.148 ton.
Daerah-daerah yang telah berhasil mengembangkan budidaya kerapu dengan kualitas ekspor adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kerapu merupakan jenis ikan demersal atau ikan yang hidup di dasar laut. Budidaya ikan ini dilakukan dengan keramba jaring apung. Metode ini menjadi alternatif untuk mendorong produksi perikanan laut. Dengan teknologi budidaya ini, ikan dapat dipasarkan dalam keadaan hidup sehingga tetap memiliki nilai jual yang tinggi.