Menurut State of the Global Workspace Report dari Gallup, pada 2022 sebanyak 44% pekerja di seluruh dunia sering merasa stres.
Persentase tersebut sama seperti 2021, sekaligus menjadi persentase stres tertinggi sejak lebih dari sedekade lalu.
Gallup mengukur tingkat stres dengan mensurvei sekitar 122 ribu pekerja yang tersebar di 160 negara pada 2022. Dalam survei ini, responden diminta menjawab pertanyaan, "Apakah Anda sering merasa stres di hari-hari kemarin?"
Jawaban "ya" untuk pertanyaan tersebut lalu diakumulasikan menjadi persentase berskala 0-100%. Semakin tinggi persentasenya, maka diasumsikan semakin tinggi pula tingkat stres pekerja di suatu wilayah.
Adapun di kawasan Asia Tenggara, Filipina menjadi negara dengan tingkat stres pekerja tertinggi, yakni 45% responden. Di bawahnya ada Myanmar, Thailand, dan Kamboja yang sama-sama memiliki persentase 39%.
Sementara, Indonesia menjadi negara dengan tingkat stres pekerja paling minim di Asia Tenggara. Gallup mencatat, hanya 21% responden pekerja di Indonesia yang mengaku sering stres pada 2022.
Lantas, apa yang membuat para pekerja merasa stres? Gallup tidak menanyakan hal tersebut secara spesifik. Namun, Gallup menyebut bahwa pekerjaan bisa menjadi sumber stres.
"Faktor eksternal seperti inflasi atau masalah kesehatan keluarga juga dapat menjadi sumber stres sehari-hari," tulis Gallup dalam laporannya.