Berdasarkan temuan Mobile World Live dalam Industry Survey 2025, setidaknya ada delapan isu terbesar yang dihadapi industri seluler global saat ini.
Isu terbesar yang menjadi sorotan adalah keuntungan dari implementasi 5G, dipilih 24% responden dari industri tersebut.
Sebagaimana temuan GSMA, operator jaringan seluler akan menghabiskan US$1,5 triliun untuk capex atau pengeluaran modal antara 2023 dan 2030. Dari anggaran itu, lebih dari tiga perempatnya berkaitan dengan 5G.
“Ini adalah pengeluaran yang sangat besar. Jadi, mungkin tidak mengherankan jika, seperti survei tahun lalu, monetisasi 5G menjadi masalah terbesar industri,” ucap Mobile World Live dalam laporannya.
Selanjutnya, 22% responden menyatakan keamanan termasuk isu terbesar di industri seluler pada 2025. Menurut Mobile World Live, temuan tersebut delapan poin lebih tinggi daripada 2024.
“Di urutan terakhir survei, hanya 3% yang khawatir tentang spektrum,” ujar Mobile World Live.
Adapun hasil lengkap jajak pendapat isu terbesar industri seluler pada 2025 sebagai berikut:
- Menghasilkan keuntungan dari implementasi 5G: 24%
- Keamanan: 22%
- Menghubungkan yang belum terhubung: 15%
- Biaya capex: 13%
- Pindah ke arsitektur yang lebih terbuka: 11%
- Keberlanjutan – mencapai net zero: 7%
- Kurangnya regulasi untuk membatasi big tech: 5%
- Kurangnya spektrum: 3%
Dalam Industry Survey 2025, Mobile World Live melibatkan 300 responden yang bekerja di bidang operator jaringan seluler, pengembangan perangkat lunak dan aplikasi, vendor infrastruktur jaringan, serta manufaktur dan konsultasi. Separuh responden berbasis di Eropa, seperempat di Amerika Utara dan Amerika Selatan, serta sisanya di Asia dan Afrika.
Survei bekerja sama dengan 1Global, Iridium Satellite Communications, Solvatio, dan Synchronoss.
(Baca: 10 Operator Seluler Top Global untuk Main Game, 4 dari Indonesia)