Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), volume pengiriman ponsel pintar atau smartphone global mencapai 304,9 juta unit pada kuartal I 2025.
Angka tersebut meningkat 1,5% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
>
(Baca: China, Negara Eksportir Smartphone Terbesar Global 2023)
Menurut IDC, naiknya pengiriman smartphone global kuartal I 2025 dipengaruhi perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Menghadapi ketidakpastian geopolitik dan ancaman kenaikan tarif AS yang signifikan terhadap barang impor dari China, para produsen secara strategis mempercepat jadwal produksi dan meningkatkan volume pengiriman, terutama ke pasar AS yang krusial," kata Vice President Client Devices IDC Francisco Jeronimo dalam laporannya, Senin (14/4/2025).
Pada kuartal I 2025 Samsung menguasai 19,9% pangsa pasar smartphone global, dengan volume pengiriman naik 0,6% (yoy) menjadi 60,6 juta unit.
Di urutan kedua ada Apple yang pengiriman ponsel pintarnya tumbuh 10% (yoy) menjadi 57,9 juta unit.
"Apple mencatat kuartal pertama terbaiknya dalam hal jumlah unit yang dikirim, sebagian karena perusahaan menimbun stok untuk menghindari tarif impor AS," tulis IDC.
Penimbunan stok smartphone pabrikan Apple juga dilakukan untuk pasar di luar AS, karena para distributor khawatir gangguan rantai pasok dapat menyebabkan kelangkaan barang atau lonjakan harga.
Kemudian pengiriman smartphone Xiaomi naik 2,5% (yoy) menjadi 41,8 juta unit; Oppo turun 6,8% (yoy) menjadi 23,5 juta unit; dan Vivo tumbuh 6,3% (yoy) menjadi 22,7 juta unit.
Sementara gabungan volume pengiriman smartphone merek-merek lainnya terkoreksi 1,7% (yoy) menjadi 98,4 juta unit.
(Baca: AS, Negara Importir Smartphone Terbesar Global 2023)