Menurut laporan Counterpoint, volume pengiriman smartwatch atau jam tangan pintar global pada 2024 turun 7% dibanding 2023 (year-on-year/yoy). Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya terjadi.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya pengiriman Apple, sementara segmen basic smartwatch mengalami perlambatan dalam pembaruan perangkat," tulis Counterpoint dalam laporannya, Senin (10/3/2025).
>
Pada 2024 Apple memimpin pengiriman smartwatch global dengan pangsa pasar 22%. Meski jadi yang tertinggi, volume pengirimannya turun 19% (yoy).
"Faktor utama yang menyebabkan penurunan ini adalah pasar Amerika Utara, di mana absennya Ultra 3 dan minimnya peningkatan fitur pada seri S10 membuat konsumen menunda pembelian," kata Senior Research Analyst Counterpoint Anshika Jain.
Selain itu, sengketa hak paten dan tidak adanya model SE terbaru turut berkontribusi dalam penurunan ini.
Peringkat kedua ditempati Huawei dengan pangsa pengiriman 13% dan pertumbuhan 35% (yoy), diikuti Samsung dengan pangsa 9% dan pertumbuhan 3% (yoy).
Pertumbuhan produsen asal Korea Selatan itu didorong oleh produk terbaru mereka, yakni Galaxy Watch 7, Galaxy Watch Ultra, dan Galaxy Watch FE Series.
Xiaomi mengekor di urutan berikutnya dengan pangsa pengiriman smartwatch 8%, melonjak 135% (yoy). Ini jadi pertumbuhan tertinggi sepanjang tahun lalu, sekaligus menandai rekor pertama Xiaomi masuk peringkat lima besar.
Kemudian Imoo meraih pangsa 6% dengan pertumbuhan 22% (yoy). Sementara pengiriman smartwatch merek-merek lainnya meraih pangsa 42% dan turun 22% (yoy).
Associate Director Counterpoint David Naranjo menyebut, pasar smartwatch global diperkirakan dapat pulih dan tumbuh satu digit persen pada 2025.
"Baik jam tangan pintar Android maupun iOS diharapkan dapat mengintegrasikan lebih banyak kemampuan AI dan sensor canggih untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang data kesehatan," kata David.
(Baca: Pengguna "Smartwatch" Global Terus Tumbuh hingga Kuartal III 2024)