Literasi Digital Indonesia Naik pada 2022, tapi Budaya Digital Turun

1
Cindy Mutia Annur 01/02/2023 12:00 WIB
Image Loader
Memuat...
Indeks Literasi Digital Indonesia (2020-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kemampuan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital secara umum makin membaik sejak awal pandemi sampai sekarang.

Hal ini terlihat dari laporan hasil pengukuran indeks literasi digital Indonesia tahun 2022 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), Rabu (1/2/2023).

Menurut laporan tersebut, indeks literasi digital Indonesia pada 2022 berada di level 3,54 poin dari skala 1-5. Ini artinya, secara umum tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level "sedang".

Indeks tersebut naik 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada di level 3,49. Bahkan jika dibandingkan pada 2020, angkanya naik 0,08 poin.

Adapun indeks literasi digital dalam laporan ini diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture. Berikut rincian indikator dan pergerakan skornya:

1. Digital Skills

Digital skills atau indikator kecakapan digital meningkat dari 3,44 poin pada 2021 menjadi 3,52 poin pada 2022. Pilar ini mengukur kecakapan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau gawai, mengunggah/mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet, dan sebagainya.

2. Digital Ethics

Digital ethics atau indikator etika digital juga meningkat dari tahun sebelumnya 3,53 poin menjadi 3,68 poin pada 2022. Pilar ini mengukur kepekaan pengguna internet dalam mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, menghargai privasi di media sosial, dan sebagainya.

3. Digital Safety

Digital safety atau indikator keamanan digital naik dari 3,10 poin menjadi 3,12. Pilar ini mengukur kemampuan pengguna internet dalam mengidentifikasi dan menghapus spam/malware/virus di komputer atau gawai pribadi, kebiasaan mencadangkan data, pelindungan data pribadi, dan sebagainya.

4. Digital Culture

Digital culture atau indikator budaya digital justru mengalami penurunan skor, yaitu dari 3,9 poin menjadi 3,84 poin pada 2022. Pilar ini mengukur kebiasaan pengguna internet seperti mencantumkan nama penulis/pengunggah asli saat melakukan reposting, membuat unggahan dengan mempertimbangkan perasaan pembaca dari suku/agama/pandangan politik berbeda, menikmati dan berbagi konten seni budaya Indonesia di ruang digital, dan sebagainya.

Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Survei dilakukan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.

Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkapnya dapat dilihat dan diunduh di tautan ini.

(Baca: Ini Provinsi dengan Literasi Digital Terbaik Nasional pada 2021)

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua