Perusahaan induk Google, yaitu Alphabet, meraih pendapatan US$86,31 miliar pada kuartal IV 2023, tumbuh 13% (year-on-year).
"Kami mengakhiri tahun 2023 dengan capaian keuangan kuartal empat yang sangat kuat," kata CFO Alphabet, Ruth Porat, dalam laporan keuangannya.
Pada kuartal IV 2023 pendapatan Alphabet paling banyak berasal dari mesin pencarian Google Search (55,6%).
Kemudian ada pendapatan dari langganan platform Google (12,5%), iklan YouTube (10,7%), Google Cloud (10,6%), Google Network (9,6%), dan lain-lainnya (1%).
"Kami senang dengan kekuatan Google Search yang berkelanjutan, serta kontribusi yang terus meningkat dari YouTube dan Google Cloud," kata CEO Alphabet, Sundar Pichai.
Ia juga menyatakan akan terus memperkuat layanan Alphabet dengan ditopang investasi dan inovasi artificial intelligence (AI).
Saat ini perusahaan induk Google tengah mengembangkan AI yang dinamai "Gemini".
Menurut keterangan resminya, Gemini mampu membaca, menyaring, memahami informasi, dan mengekstraksi wawasan dari ratusan ribu dokumen dengan cepat.
"Gemini dapat menggeneralisasi, memahami dengan lancar, dan menggabungkan berbagai jenis informasi termasuk teks, kode, audio, gambar, dan video," kata tim Google dalam laporan Introducing Gemini: our largest and most capable AI model (6/12/2023).
Mereka juga menyatakan telah mengembangkan Gemini Ultra, model AI yang mampu mengungguli pakar manusia dalam pemahaman bahasa secara masif, serta mampu mengombinasikan 57 bidang pengetahuan mencakup matematika, fisika, sejarah, hukum, kedokteran, etika, dan kemampuan memecahkan masalah.
(Baca: Deretan Aplikasi AI Terpopuler Dunia 2023, Chat GPT Juaranya)