Nilai ekspor produk nabati di Lampung tumbuh -29.92% menjadi US$30,56 juta data per Februari 2023. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada Desember 2012 sebesar 269.98% dan untuk rata-rata enam tahun terakhir yakni tercatat tumbuh -14.44%.
(Baca: Update 2024: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SMK Lebih dari atau Setara S1 di Jambi 4.376 Individu)
Daftar 10 Terbesar:
Bank Indonesia (BI) menghimpun data nilai ekspor produk nabati di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin nilai ekspor produk nabati di Tanah Air.
(Baca: Update 2023: Jumlah Perceraian Aceh 102 Kasus)
Urutan pertama adalah Jawa Timur, wilayah ini mencatatkan hingga US$51,47 juta. Provinsi ini mencatatkan peningkatan US$3,22 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Setelahnya Sumatera Utara di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, nilai ekspor produk nabati di provinsi ini tumbuh -21.28%. Jumlah nilai ekspor produk nabati di provinsi ini dilaporkan US$35,54 juta. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak US$31,27 juta .
Berikutnya, Lampung dengan nilai ekspor produk nabati US$30,56 juta (turun 20,3%), Riau dengan nilai ekspor produk nabati US$28,14 juta (naik 30,19%) dan nilai ekspor produk nabati di Sulawesi Selatan naik 10,09% menjadi US$27,27 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai ekspor produk nabati tertinggi pada Februari 2023:
- Jawa Timur US$51,47 juta
- Sumatera Utara US$35,54 juta
- Lampung US$30,56 juta
- Riau US$28,14 juta
- Sulawesi Selatan US$27,27 juta
- Dki Jakarta US$15,3 juta
- Jawa Barat US$14,59 juta
- Jambi US$14,59 juta
- Jawa Tengah US$13,06 juta
- Gorontalo US$8,8 juta