Selain calon presiden (capres), sosok calon wakil presiden (cawapres) dapat memengaruhi pilihan masyarakat Jawa Timur dalam Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari hasil survei Politika Research & Consulting (PRC).
Menurut survei PRC, mayoritas atau 86,3% responden di Jawa Timur menilai posisi cawapres penting dalam menentukan pemimpin pilihan mereka. Rinciannya, 65% responden merasa penting, dan 21,3% menyatakan sangat penting.
"Artinya, memang orang Jawa Timur itu benar-benar merasa ingin ada perwakilan di dalam konsentrasi Pilpres mendatang," ujar Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam pemaparan surveinya secara daring, Minggu (17/9/2023).
Di sisi lain, terdapat 9,6% responden Jawa Timur yang menilai bahwa posisi cawapres tidak penting dalam menentukan pilihan mereka. Ini terdiri dari responden yang menjawab tidak penting 8,8% dan sangat tidak penting 0,8%.
Adapun 4,1% responden lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
PRC juga melakukan survei tentang elektabilitas cawapres dengan simulasi 7 nama. Alhasil, Erick Thohir jadi cawapres yang meraih suara tertinggi dari responden Jawa Timur, yakni 16,8%.
Di bawahnya ada Ridwan Kamil yang memperoleh elektabilitas 16,4%, diikuti Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan raihan suara 15,4% responden di wilayah tersebut.
Survei PRC ini melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel diambil secara proporsional dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Pengambilan data dilakukan pada 7-12 September 2023 melalui wawancara tatap muka (face to face). Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,7% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(Baca: 5 Partai Politik Terkuat di Jawa Timur pada Pemilu 2019)