Berdasarkan hasil survei terbaru Poltracking Indonesia, elektabilitas dua partai politik PDIP dan PKB bersaing ketat di kalangan pemilih di Jawa Timur (Jatim). Tercatat, elektabilitas PDIP di Jatim sebesar 21,5%, disusul PKB sebesar 20,6%.
"Di Jatim, PDIP dan PKB masih kompetitif. Mirip dengan tradisi Pemilu sebelumnya, dua partai ini kompetitif, baik di (Pemilu) 2014 maupun 2019," kata Direktur Riset Poltracking Arya Budi, dalam konferensi pers secara daring di akun YouTube Poltracking, Rabu (11/10/2023).
Menurut Arya, PDIP dan PKB bakal bertarung keras memperebutkan posisi suara teratas di Jatim. Apalagi, kedua partai tersebut memiliki basis pemilih yang kuat di Jatim.
Dalam Pemilu DPR 2019, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu berhasil meraup sekitar 4,3 juta suara di Jatim. Sementara, PKB di urutan kedua dengan perolehan 4,2 juta suara di provinsi tersebut.
(Baca: 5 Partai Politik Terkuat di Jawa Timur pada Pemilu 2019)
Di bawah kedua partai teratas Jatim tersebut, ada Gerindra yang memiliki elektabilitas sebesar 15,3%. Lalu, diikuti Nasdem dengan elektabilitas sebesar 6,9%, Golkar 6,8%, PAN 6%, dan Demokrat 5,3%.
Adapun partai lainnya seperti PPP, PKS, Perindo, PBB, hingga PSI memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang sebesar 4%. Hal ini terlihat seperti grafik di atas.
Adapun Poltracking melibatkan 1.000 orang responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada survei yang digelar pada 25 September-1 Oktober 2023. Survei ini memiliki tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Kalahkan PDIP, Elektabilitas Gerindra Terkuat di Jawa Barat Menurut Survei Poltracking)