Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar menyatakan, konsensi kontrak karya pada 2025 mampu memproduksi konsentrat tembaga sebanyak 1,3 juta ton. Meski demikian, jumlah tersebut belum mampu memenuhi 1,68 juta ton proyeksi kebutuhan nasional. Konsentrat tembaga yang diproduksi biasanya berbentuk seperti pasir dan masih memerlukan proses pemurnian. Tembaga yang telah dimurnikan banyak digunakan dalam pembuatan peralatan elektronik. Tembaga merupakan logam terbanyak ketiga yang digunakan di dunia.