Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengekspor besi dan baja seberat 15,62 juta ton pada 2022.
Volume itu meningkat 13,1% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Adapun nilai total ekspor tersebut mencapai US$28,48 miliar.
Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor besi dan baja Indonesia pada 2022, dengan volume mencapai 8,33 juta ton atau 8,38% dari total ekspor nasional.
Nilai ekspor besi dan baja ke Negeri Tirai Bambu itu mencapai US$18,97 miliar.
Negara tujuan ekspor besi dan baja terbesar selanjutnya adalah Taiwan dengan volume 1,31 juta ton dan nilai US2,19 miliar, lalu India dengan volume 589,1 ribu ton senilai US$1,31 miliar.
Kemudian volume ekspor besi dan baja ke Singapura mencapai 370,5 ribu ton dengan nilai US$191,1 juta, ke Malaysia mencapai 340,9 ribu ton senilai US$620,1 juta, dan ekspor ke Korea Selatan 320,8 ribu ton senilai US$521,1 juta.
Adapun ekspor besi dan baja ke Thailand 308,8 ribu ton senilai US$368,5 juta, Amerika Serikat 185,9 ribu ton senilai US$226,6 juta, Australia 105,5 ribu ton senilai US$113,7 juta, dan Uni Emirat Arab 17,3 ribu ton senilai US$63,4 juta.
Sementara, volume ekspor besi dan baja ke negara-negara lainnya sebanyak 3,72 juta ton dengan nilai US$3,89 miliar.
(Baca: Sulawesi Tengah Jadi Provinsi Utama Pengekspor Besi dan Baja Indonesia pada 2022)