Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Bali pada 2020 tercatat sebesar US$ 456 juta. Jumlah itu merosot 22,87% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 592 juta.
Kinerja ekspor Bali menunjukkan tren yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2014, nilai ekspor Bali tercatat sebesar US$ 536 juta, turun 7% menjadi US$ 499 juta pada 2015.
Kemudian pada 2016 hingga 2018, ekspor Bali terus mengalami kenaikan. Tercatat, nilai ekspor Bali naik tipis 1,2% menjadi US$ 505 juta pada 2016.
Setahun setelahnya nilai ekspor Bali naik 6,3% menjadi US$ 537 juta, dan kembali naik 10,9% menjadi US$ 596 juta pada 2018. Pada 2019, nilai ekspor Bali turun 0,67% menjadi US$ 592 juta kemudian kembali turun pada 2020.
Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama ekspor dari Bali pada 2020. Sebesar 32% dari total ekspor Bali dikirim ke negara Paman Sam tersebut. Posisi kedua ditempati oleh Australia yang tercatat sebesar 8,53%, dan disusul oleh Jepang sebesar 6,98%.
Adapun, ikan dan udang merupakan komoditas utama ekspor barang asal Bali dengan pangsa pasar sebesar 26,84%. Komoditas utama lainnya adalah perhiasan/permata yang memiliki pangsa pasar sebesar 12,83%.
(Baca: Volume Ekspor Sepeda RI Naik 32% pada 2020)