Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Perdagangan

Lite

Hari Widowati 17/11/2019 09:25 WIB

URL telah disalin

Strategi Perusahaan Indonesia Menghadapi Proteksionisme Global

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Corporate

~~Rp100.000~~

Rp3.000.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Strategi Perusahaan Indonesia Menghadapi Proteksionisme Global

Nama Data	Nilai
Mendorong penjualan	40
Memangkas biaya	36
Mengubah penawaran	31
Mencari pemasok lokal	30
Memangkas rantai pasokan	23
Membuka premis fisik	22
Mengakuisisi perusahaan	20
Menaikkan harga	20
Menerima margin rendah	18
Joint ventures	18
Mengurangi perdagangan	18

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Perusahaan-perusahaan di Indonesia menyadari meningkatnya proteksionisme global yang menekan daya saing bisnisnya. Namun, mereka telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi hal tersebut.

Laporan HSBC Navigator 2019: Now, next, and how yang merupakan survei terhadap 150 perusahaan di Indonesia menunjukkan ada 18 hal yang disiapkan dunia usaha untuk menghadapi proteksionisme. Sebanyak 40% responden menyatakan akan meningkatkan penjualan melalui kanal dan platform digital.

Sebanyak 36% responden akan memangkas biaya. Adapun 31% responden akan mengubah penawarannya di pasar-pasar yang menerapkan proteksionisme. Sebanyak 30% responden akan mencari pasokan bahan baku dari pemasok lokal. Grafik lengkapnya bisa dilihat di Databoks berikut ini.

Secara global, HSBC melaksanakan survei ini di 35 negara dengan sampel sebanyak 9.131 perusahaan. Kriteria pengambilan sampel adalah perusahaan dengan omset minimal US$ 1,75 juta dan korporasi dengan omset minimal US$ 17,5 juta.

(Baca Databoks: Perusahaan Indonesia Paling Optimistis Hadapi Bisnis 2020)

Editor : Hari Widowati

Data Terkait

Kredit Macet UMKM Nasional Berkurang Akhir 2024

Indeks Manufaktur Indonesia Paling Cerah di ASEAN pada Februari 2025

Jumlah Pengunjung Situs Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli Februari 2025

20 Produk Industri Makanan RI Terlaris di Pasar Ekspor 2024

Iklim Bisnis Indonesia 2024 Versi Bank Dunia, Inovasi Masih Lemah

Bisnis Data Center DCII Kian Menguat sejak IPO

Data Stories Terkini

Prakiraan Cuaca di Kudus 23 Mar-03 Apr/25 Demografi 26/03/2025, 22:54 WIB

Upah Minimum Provinsi Periode 2013-2023 Ketenagakerjaan 26/03/2025, 20:55 WIB

11,64% Penduduk Kab. Aceh Besar Berpendidikan Tinggi pada Akhir 2024 Demografi 26/03/2025, 20:54 WIB

531 Saham Menguat, IHSG Ditutup Naik 3,8% (Rabu, 26 Maret 2025) Pasar 26/03/2025, 20:09 WIB

Nilai Ekspor SITC Mesin Kantor dan Pengolah Data Provinsi Jawa Barat Periode Juli-Desember 2024 Perdagangan 26/03/2025, 19:37 WIB

PDRB ADHK Sektor Transportasi dan Pergudangan Periode 2013-2024 Teknologi & Telekomunikasi 26/03/2025, 19:28 WIB

Data Populer

Lihat Semua

Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Tags

Data Terkait

Kredit Macet UMKM Nasional Berkurang Akhir 2024

Indeks Manufaktur Indonesia Paling Cerah di ASEAN pada Februari 2025

Jumlah Pengunjung Situs Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli Februari 2025

20 Produk Industri Makanan RI Terlaris di Pasar Ekspor 2024

Iklim Bisnis Indonesia 2024 Versi Bank Dunia, Inovasi Masih Lemah

Bisnis Data Center DCII Kian Menguat sejak IPO

Data Stories Terkini

Data Populer

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.595,1 per Dolar AS (Rabu, 26 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$3,91 /Mmbtu (Rabu, 26 Maret 2025)

Tiga Hari Terakhir, Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - Us Wheat Futures Terus Turun

Harga Kedelai Amerika Kontrak Dua Bulan - Us Soybeans Futures Turun Menuju Level US$1.000,13 /Bushel (Rabu, 26 Maret 2025)

Harga Kopi Kontrak Tiga Bulan - Us Coffee C Futures Pagi Hari Diperdagangkan 398.55 Pound (Selasa, 25 Maret 2025)

Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Hadapi Proteksionisme, Perusahaan di Indonesia Tingkatkan Penjualan Online

Tags

Data Terkait

Kredit Macet UMKM Nasional Berkurang Akhir 2024

Indeks Manufaktur Indonesia Paling Cerah di ASEAN pada Februari 2025

Jumlah Pengunjung Situs Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli Februari 2025

20 Produk Industri Makanan RI Terlaris di Pasar Ekspor 2024

Iklim Bisnis Indonesia 2024 Versi Bank Dunia, Inovasi Masih Lemah

Bisnis Data Center DCII Kian Menguat sejak IPO

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.595,1 per Dolar AS (Rabu, 26 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$3,91 /Mmbtu (Rabu, 26 Maret 2025)

Tiga Hari Terakhir, Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - Us Wheat Futures Terus Turun

Harga Kedelai Amerika Kontrak Dua Bulan - Us Soybeans Futures Turun Menuju Level US$1.000,13 /Bushel (Rabu, 26 Maret 2025)

Harga Kopi Kontrak Tiga Bulan - Us Coffee C Futures Pagi Hari Diperdagangkan 398.55 Pound (Selasa, 25 Maret 2025)