Impor Bahan Bakar Mineral Indonesia dari Brunei Darussalam Turun Menjadi US$ 274,81 Juta


Nama Data | Nilai |
---|---|
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 274.809 |
Bahan kimia organik | 33.247 |
Garam; sulfur; Bumi | 5.853 |
Pupuk | 1.501 |
Plastik | 1.281 |
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 128 |
Kulit mentah | 92 |
Bahan kimia anorganik; senyawa organik atau anorganik dari logam mulia | 58 |
Produk kimia lain -lain | 50 |
Artikel besi atau baja | 35 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Brunei Darussalam senilai US$ 317,13 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut semakin jatuh 51.74% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 657,17 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Brunei Darussalam, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 20,1 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 657,17 juta.
(Baca: Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$3,47 /Mmbtu (Selasa, 11 Februari 2025))
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Brunei Darussalam, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 20 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Brunei Darussalam. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Bahan kimia organik
- Garam
- Pupuk
- Plastik
Masuk dalam kode HS 27, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan zat bitumen dan mineral. Impor produk ini dari Brunei Darussalam berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 274,81 juta. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 580,71 juta.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan kimia organik. Nilai impor dari Brunei Darussalam pada 2023 tercatat US$ 33,25 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 55.542 ribu.
Impor Garam dari Brunei Darussalam, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor sebanyak US$ 5,85 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Garam dengan nilai terbesar adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.
(Baca: Impor Bahan Bakar Mineral Indonesia dari Irak Turun Menjadi US$ 32,49 Juta)
Untuk produk Pupuk dalam kategori produk dengan kode HS 31. Indonesia mengimpor US$ 1,5 juta. Impor Pupuk dari Brunei Darussalam tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Kanada, Amerika Serikat, Maroko dan Arab Saudi.
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Plastik dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 1,28 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Plastik adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia.