Menurut laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia mengekspor hasil perikanan seberat 1,15 juta ton dengan nilai US$4,81 miliar selama Januari-Oktober 2024.
Dalam periode tersebut Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia dengan nilai US$1,56 miliar, setara 67,56% dari nilai total ekspor nasional.
Indonesia juga banyak memasok hasil perikanan ke China dengan nilai US$0,99 miliar, disusul Asia Tenggara US$0,65 miliar, Jepang US$0,49 miliar, dan Uni Eropa US$0,35 miliar.
Jika ditinjau menurut komoditasnya, ekspor perikanan Indonesia didominasi oleh udang dengan nilai ekspor US$1,36 miliar hingga Oktober 2024.
Berikutnya ada ekspor tuna, tongkol, dan cangkalang senilai US$0,86 miliar. Lalu diikuti cumi, sotong, gurita US$0,68 miliar; rajungan dan kepiting US$0,43 miliar; serta rumput laut US$0,29 miliar.
Selain ekspor ikan segar, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistyo menyebut ikan hias Indonesia memiliki pasar yang besar di tingkat internasional.
"Selama 2 tahun terakhir, Indonesia adalah negara eksportir ikan hias nomor 2 di dunia. Tren ini semoga menjadi salah satu sumber dari devisa negara," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
(Baca: Ekspor Ikan Segar Indonesia Menyusut 2012-2023)