Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Juli 2024 sebesar US$22,21 miliar, naik 6,55% dibanding Juni 2024 (month-to-month/mtm).
Kinerja positif ekspor Indonesia ini terjadi baik di sektor migas maupun nonmigas.
Pada Juli 2024 nilai ekspor migas tumbuh 15,57% (mtm) menjadi US$1,42 miliar.
Hal ini didorong oleh nilai ekspor hasil minyak yang melonjak 102,44% (mtm) dan gas alam yang tumbuh 3,81% (mtm). Sementara, nilai ekspor minyak mentah turun 5,40% (mtm).
Kemudian nilai ekspor nonmigas naik 5,98% (yoy) menjadi US$20,78 miliar. BPS melaporkan, 7 dari 10 komoditas barang nonmigas meningkat pada bulan lalu.
Nilai ekspor komoditas bijih logam, terak, dan memimpin kenaikan hingga 3.973,44% (mtm). Lalu disusul komoditas logam mulia dan perhiasannya yang naik 51,11% (mtm), serta nikel dan barang daripadanya yang naik 16,45% (mtm).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2024 mencapai US$147,30 miliar. Nilainya turun 1,47% dibanding periode sama tahun lalu (cumulative-to-cumulative/ctc).
Penurunan didorong oleh ekspor nonmigas yang terkoreksi 2,75% (ctc), sedangkan ekspor migas naik 2,83% (ctc).
(Baca: Surplus Neraca Dagang RI Turun 80% pada Juli 2024)