Indonesia tercatat sebagai eksportir ikan tuna (thunnus), tongkol (euthynnus), dan cakalang (katsuwonus pelamis) terbesar di skala global pada tahun 2021.
Mengutip Tridge, situs data perdagangan internasional yang berbasis di Korea Selatan, sepanjang 2021 Indonesia telah mengekspor komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dalam bentuk daging potong (fillet) dan beku (frozen) senilai US$325,4 juta.
Nilai ekspor Indonesia itu setara dengan 17% dari total nilai ekspor tuna, tongkol, dan cakalang global tahun 2021, sekaligus paling tinggi di antara negara-negara produsen perikanan laut lainnya.
Pada 2021 Indonesia paling banyak mengekspor komoditas tersebut ke Amerika Serikat dengan nilai US162,67 juta, kemudian ekspor ke Italia senilai US60,46 juta, dan ekspor ke Jepang US$28,57 juta.
Adapun kini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah memiliki Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, Cakalang dan Tongkol (RPP TCT) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 121 Tahun 2021.
"Ketersediaan sumber daya tuna, cakalang, dan tongkol hendaknya mendukung terwujudnya kedaulatan pangan nasional, pasokan protein ikan secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan nelayan, serta penyediaan kesempatan kerja di atas kapal perikanan dan unit pengolahan ikan termasuk industri pendukung lainnya," jelas peraturan tersebut.
"Berkenaan dengan fakta tersebut, Indonesia tentu sangat berkepentingan untuk memastikan terlaksananya praktik pengelolaan dan konservasi sumber daya tuna, cakalang, dan tongkol secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diadopsi dalam Code of Conduct for Responsible Fisheries FAO 1995," lanjutnya.
(Baca: 10 Negara Penghasil Ikan Laut Terbesar, RI Peringkat Berapa?)