Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2022 impor bahan baku dan barang penolong mengalami pertumbuhan paling pesat dibanding impor barang kategori lain, seiring dengan bangkitnya aktivitas bisnis dalam negeri.
Impor bahan baku dan barang penolong tumbuh 25,51% (year-on-year/yoy) ke US$15,54 miliar pada April 2022 dibanding setahun sebelumnya.
Namun, laju pertumbuhan tersebut lebih lambat dari 31,53% (yoy) yang tercatat pada Maret 2022.
Secara keseluruhan, impor barang Indonesia tumbuh melambat pada bulan April 2022. Perlambatan ini terjadi ketika masyarakat Muslim sedang merayakan Ramadan, yang biasanya meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.
Impor barang konsumsi, yang hanya berkontribusi kecil ke impor barang secara keseluruhan, tumbuh 4,21% (yoy) ke US$1,7 miliar pada April 2022.
Mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, bijih logam, terak dan abu, serta gula dan kembang gula mencatat penurunan nilai impor terbesar di antara komoditas nonmigas pada April 2022 dibanding bulan sebelumnya.
(Baca: Impor Lesu, Surplus Neraca Perdagangan April Cetak Rekor US$ 7,56 M)