Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Bongbong Marcos di Istana Malacanang, Manila, Rabu (10/1/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Bongbong Marcos sepakat memperkuat kerja sama perbatasan, mendorong percepatan kerja sama pertahanan di wilayah perbatasan, serta meningkatkan perdagangan.
"Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special ship guard measure untuk produk kopi Indonesia," ujar Jokowi dalam siaran persnya, Rabu (10/1/2024).
Adapun hubungan dagang Indonesia dengan Filipina cenderung menguat dalam lima tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari nilai ekspor dan impor, serta neraca perdagangan Indonesia-Filipina yang trennya meningkat selama 2018-2022.
Menurut data Kementerian Perdagangan, pada 2022 total nilai ekspor Indonesia ke Filipina mencapai US$12,9 miliar, naik sekitar 50% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Total nilai impor dari Filipina juga naik sekitar 17,33% (yoy) ke US$1,49 miliar.
Dengan ekspor yang lebih besar ketimbang impor, pada 2022 Indonesia meraih surplus neraca perdagangan dengan Filipina senilai US$11,41 miliar, naik 55,66% dari tahun sebelumnya (yoy).
Selama 2018-2022 Indonesia juga konsisten meraih surplus dagang dengan Filipina, dengan rincian nilai seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Versi World Bank, Bagaimana Indonesia?)