Indonesia adalah salah satu negara penghasil karet terbesar dunia. Besarnya produksi domestik membuat komoditas karet menjadi salah satu andalan ekspor nasional. Amerika dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor karet remah (crumb rubber) terbesar bagi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor karet remah Indonesia mencapai 2,09 juta ton sepanjang Januari-November 2021. Nilai tersebut hanya tumbuh 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya seberat 2,01 juta ton.
Sementara total nilai ekspor karet remah senilai US$ 3,56 miliar sepanjang periode Januari-November 2021. Nilai tersebut tumbuh 36,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$ 2,61 miliar. Naiknya harga karet di pasar global membuat nilai ekspor karet naik cukup signifikan.
Berikut 10 negara yang menjadi tujuan ekspor karet remah terbesar bagi Indonesia periode Januari-November 2021:
- Amerika Serikat senilai US$ 840,22 juta, tumbuh 60,31%.
- Jepang senilai US$ 739,84 juta, tumbuh 62,73%.
- India senilai US$ 270,09 juta, tumbuh 29,32%.
- Tiongkok senilai US$ 259,65 juta, turun 27,21%.
- Korea Selatan senilai US$ 227,91 juta, naik 32,29%.
- Turki senilai US$ 121,05 juta, tumbuh 26,25%.
- Brasil senilai US$ 112,05 juta, tumbuh 62,29%.
- Kanada senilai US$ 109,79 juta, tumbuh 25,96%.
- Rusia senilai US$ 78,06 juta, tumbuh 196,79%.
- Belgia senilai US$ 65,52 juta, tumbuh 140,36%.
Nilai ekspor karet remah kesepuluh negara tersebut mencapai US$ 2,83 miliar sepanjang periode Januari-November tahun lalu. Nilai tersebut mencapai 79,4% dari total nilai ekspor.
(Baca: 10 Provinsi Ini Sumbang Nilai Ekspor Terbesar Sepanjang 2021)