PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) meraih penjualan dan pendapatan usaha Rp2,18 triliun pada semester I 2023, meningkat 28,9% dibanding semester I tahun lalu.
Namun, pada paruh pertama 2023 Bukalapak membukukan rugi yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp389,27 miliar, anjlok jauh dari posisi tahun lalu.
Sebelumnya, pada semester I 2022 Bukalapak sempat membukukan laba Rp8,59 triliun. Namun, angka fantastis ini berasal dari laba investasi mereka yang sudah dan belum terealisasi di PT Allo Bank Tbk.
Sedangkan tahun ini, nilai investasi tersebut turun sehingga perusahaan mencatatkan kerugian.
(Baca: Tren Pengunjung E-Commerce Semester I 2023, Shopee Kokoh di Puncak)
Sampai akhir Juni 2023 Bukalapak tercatat memiliki nilai total aset Rp27,1 triliun, turun tipis dibanding akhir 2022 yang asetnya masih Rp27,4 triliun.
Aset Bukalapak pada akhir Juni 2023 terdiri dari aset lancar senilai Rp19,3 triliun, dan aset tidak lancar Rp7,7 triliun. Aset lancarnya didominasi oleh kas dan setara kas (Rp13,7 triliun), sedangkan sebagian besar aset tidak lancarnya berupa investasi (Rp6,5 triliun).
Adapun sepanjang semester I 2023, jumlah kunjungan ke situs Bukalapak cenderung menurun.
Berdasarkan data Similar Web, situs Bukalapak menerima sekitar 20 juta kunjungan pada Januari 2023. Namun, pada Juni 2023 angkanya turun menjadi 14 juta kunjungan.
Trennya juga menurun jika dilihat secara kuartalan. Pada kuartal I 2023 situs Bukalapak menerima rata-rata 18,1 juta kunjungan per bulan. Kemudian pada kuartal II 2023 angkanya turun menjadi rata-rata 15,6 juta kunjungan per bulan.
(Baca: Pengunjung Shopee dan Blibli Naik pada Kuartal II 2023, E-Commerce Lain Turun)