Berdasarkan data YahooFinance, harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk ditutup turun 2,2% menjadi Rp 2.230 per saham pada perdagangan Selasa, 18 Januari 2021. Namun, dalam setahun terakhir, harga saham emiten yang memiliki kode BBYB tersebut naik signifikan lebih dari 4 kali lipat atau 555,1%.
Bank yang sebelumnya bernama PT Bank Yudha Bhakti Tbk tersebut akan meluncurkan 2 produk terbaru pada kuartal I 2022. Kedua produk tersebut adalah menyelenggara rekening dana nasabah (RDN) dan akan merilis fitur kredit yang tersedia di aplikasi neobank.
Harga saham BBYB mengalami tren kenaikan seiring rencana masuknya Akulaku ke bank tersebut. Akulaku merupakan perusahaan financial technology (fintech).
Dengan masuknya startup fintech tersebut, maka BBYB akan beralih menjadi bank digital. Itu memicu optimisme para investor untuk memiliki saham Bank Neo Commerce. Harga saham Bank Neo sempat menyentuh level tertingginya di Rp 2.800 per saham pada 24 Desember 2021.
Sebagai informasi, pemegang saham pengendali (PSP) adalah PT Gozco Capital, yakni sebanyak 16,53%. Sementara pemegang saham bukan PSP adalah PT Akulaku Silvrr Indonesia sebanyak 14,98%, kemudian Yellow Brick Enterprice Ltd sebesar 11,1%, Rockcore Financial Technology Co Ltd 6,12%, masyarakat 36,6%, serta pemegang saham bukan PSP tidak melalui pasar modal sebesar 4,67%.
(Baca: Jadi Incaran Investor, Level Tertinggi Saham Bank Jago Capai Rp 18.375)