Demi mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng di pasaran, pemerintah menutup keran ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) beserta produk turunannya mulai 28 April 2022.
Namun, pemberlakuan larangan tersebut tidak sampai satu bulan. Mulai 23 Mei 2022 pemerintah kembali mengizinkan ekspor komoditas tersebut.
Kebijakan ini berhasil menekan harga minyak goreng curah di sejumlah daerah. Namun, penurunannya belum signifikan hingga harganya masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.
Berikut daftar lengkap 10 provinsi dengan penurunan harga minyak goreng curah terbesar selama periode 28 April-30 Mei 2022:
Sulawesi Tenggara: turun Rp8.100 menjadi Rp16.900 per liter
Gorontalo: turun Rp6.650 menjadi Rp21.850 per liter
Kalimantan Tengah: turun Rp4.400 menjadi Rp16.550 per liter
Sulawesi Utara: turun Rp3.400 menjadi Rp17.400 per liter
Jawa Barat: turun Rp2.800 menjadi Rp17.650 per liter
Sulawesi Tengah: turun Rp2.800 menjadi Rp22.200 per liter
DKI Jakarta: turun Rp2.650 menjadi Rp18.700 per liter
Kalimantan Barat: turun Rp2.500 menjadi Rp15.600 per liter
Jawa Tengah: turun Rp2.150 menjadi Rp16.500 per liter
Jawa Timur: turun Rp2.050 menjadi Rp16.500 per liter
Adapun sejak keran ekspor dibuka kembali sampai hari ini, yakni selama periode 23-30 Mei 2022, penurunan harga minyak goreng curah terbesar terjadi di 10 provinsi berikut: