Berdasarkan data Bank Dunia, harga pupuk urea global turun signifikan sepanjang semester I 2023.
Pada Juni 2023, rata-rata harga pupuk urea yang menjadi acuan di pasar global mencapai USD 287,5 per ton.
Harga tersebut turun 12,7% dibanding Mei 2023 (month-on-month/mom), melemah 35,2% dibanding Januari 2023 (year-to-date/ytd), dan lebih murah 58,3% dibanding setahun lalu (year-on-year/yoy).
Sebelumnya, harga pupuk urea sempat melonjak mulai kuartal III 2021, dan semakin mahal setelah perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari 2022.
Namun, sejak Mei 2022 harganya mulai melandai, hingga mencapai level terendahnya pada akhir paruh pertama tahun ini.
(Baca: Indonesia Impor Pupuk 6 Juta Ton pada 2022, Ini Negara Pemasoknya)
Dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia juga memproyeksikan harga pupuk urea global akan terus turun sampai tahun depan.
Harganya diprediksi turun dari rata-rata USD 800 per ton pada 2022, menjadi USD 750 per ton pada 2023, dan USD 600 ton pada 2024.
"Harga pupuk urea diproyeksikan melandai pada 2023, seiring mulai beroperasinya produksi pupuk baru dari Brunei, Nigeria, dan India," kata Bank Dunia.
"Tapi, harga pupuk kemungkinan besar akan masih tergolong mahal secara historis, selama harga batu bara dan harga gas alam tetap tinggi," lanjutnya.
(Baca: Anggaran Subsidi Pupuk Era Jokowi Lebih Tinggi Dibanding SBY)