Menurut survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada berbagai masalah kesehatan gigi yang dialami masyarakat Indonesia dalam setahun terakhir.
Pada 2023 masalah terbanyak adalah gigi berlubang/rusak/sakit yang dialami 43,6% responden.
Lalu 21% responden mengalami gigi hilang karena dicabut atau tanggal sendiri, 11,1% merasa giginya sensitif, dan 6,8% punya gigi yang goyah.
Sementara yang giginya ditambal karena berlubang hanya 4,8%.
Kemenkes melakukan survei ini terhadap sekitar 829 ribu responden penduduk usia 3 tahun ke atas yang tersebar secara nasional.
Meski ada banyak masyarakat Indonesia yang punya masalah kesehatan gigi, survei Kemenkes menemukan bahwa mayoritas atau 91,9% dari total responden tidak pernah berobat ke dokter gigi.
Alasan utamanya adalah merasa tidak pernah sakit gigi (61,1%), merasa tidak perlu berobat (57%), bisa mengobati sendiri (24,8%), dan ada yang memilih berobat ke tenaga non-medis/tukang gigi (1,1%).
Adapun menurut Dokter Gigi Suci Meighitine Thohir, salah satu cara untuk merawat gigi adalah dengan melakukan pemeriksaan medis minimal enam bulan sekali.
"Walaupun tidak ada keluhan, harus diperiksa. Jadi nanti akan ada deteksi dini, termasuk karies gigi (masalah gigi berlubang)," kata Suci, dilansir laman resmi Kemenkes, Senin (6/5/2024).
Suci menyatakan, jika masalah gigi berlubang terdeteksi lebih awal, lubangnya dapat langsung ditambal untuk mengantisipasi timbulnya lubang yang lebih dalam atau karies yang lebih parah.
(Baca: Dokter Spesialis Hanya 21% dari Total Dokter di Indonesia)