Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, terdapat 0,92% ibu di Indonesia yang merokok dalam sebulan terakhir saat survei dilakukan pada 2024.
Dari kelompok tersebut, rata-rata jumlah rokok yang dihisap mencapai 10 batang per hari.
"Hal tersebut perlu menjadi perhatian dikarenakan efek yang tinggi bagi kesehatan ibu sendiri, maupun bagi anak sebagai perokok pasif," tulis BPS dalam laporan bertajuk Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2024.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dilansir BPS, orang tua merokok dapat membahayakan bayi karena dapat meningkatkan risiko sudden infant death syndrome, kanker pada anak, dan menghambat perkembangan fisik.
Pada 2024, Papua Selatan menjadi provinsi dengan proporsi ibu merokok terbanyak dalam sebulan terakhir. Proporsinya mencapai 7,52% atau sekitar 8 kali lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Sementara provinsi dengan persentase ibu merokok terendah nasional adalah NTB dengan 0,15%. Posisinya diikuti Papua Tengah sebanyak 0,24% dan Kalimantan Timur 0,42%.
Berikut daftar 10 provinsi dengan proporsi ibu merokok terbanyak nasional pada 2024:
- Papua Selatan: 7,52%
- Papua Pegunungan: 3,81%
- Papua Barat Daya: 3,69%
- Sulawesi Utara: 2,3%
- Papua Barat: 2,16%
- Maluku Utara: 2,05%
- Jawa Barat: 1,58%
- Gorontalo: 1,52%
- Kalimantan Barat: 1,49%
- Sulawesi Tengah: 1,24%
Jika ditilik berdasarkan pendidikan terakir yang ditamatkan, proporsi ibu merokok dalam sebulan terakhir paling banyak dijumpai pada ibu yang tidak sekolah dan tidak tamat SD sederajat, yaitu 1,78%.
Persentasenya jauh lebih tinggi dibandingkan ibu merokok tamatan perguruan tinggi yang hanya 0,51%.
(Baca: 71,32% Anak Usia Dini Tinggal dengan Keluarga Perokok pada 2024)