Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, tak terkecuali Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kasus malaria di Indonesia mencapai 94.610 kasus pada 2021.
Kasus malaria pada 2021 turun 58,2% dibandingkan pada tahun sebelumnya mencapai 226.364 kasus. Jika dilihat trennya, sejak 2018 kasus malaria yang terjadi di Indonesia cenderung menurun. Meskipun demikian, kasus malaria sempat meningkat pada 2019 mencapai 250.628 kasus. Kemudian, kasusnya menurun pada 2020 dan kembali menurun pada 2021.
Kasus malaria tertinggi masih terkonsentrasi di Indonesia bagian timur. Papua menjadi provinsi dengan kasus malaria tertinggi di Tanah Air, yakni mencapai 86.022 kasus hingga saat ini. Proporsi kasus malaria yang terjadi di provinsi tersebut mencapai 90,9% dari total.
Kemudian, disusul oleh Nusa Tenggara Timur dengan kasus malaria mencapai 2.393 kasus (2,5%). Setelahnya ada Papua Barat dengan kasus malaria sebanyak 1.841 kasus (1,94%).
Sementara itu, Bengkulu, Banten, dan DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan kasus malaria terendah. Saat ini Bengkulu menjadi provinsi yang bebas dari kasus malaria. Lalu, di Banten hanya ada 1 kasus malaria yang terjadi (0,001%), serta di DI Yogyakarta hanya ada 4 kasus malaria (0,004%).
Malaria seharusnya menjadi sorotan penting di dunia kesehatan lantaran rata-rata kasus tahunannya mencapai ratusan ribu kasus. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat Indonesia untuk mencegah terjadinya penyakit malaria dengan cara membersihkan lingkungan sekitar dengan air mengalir, menebar ikan pemakan jentik, menutup penampungan air, tidur memakai kelambu, serta menghindari aktivitas malam dekat perairan.
(Baca: Kematian Akibat Malaria Banyak Merenggut Balita)