Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai total kredit/pembiayaan yang dikucurkan bank umum secara nasional mencapai Rp7,09 kuadriliun per Desember 2023.
Dari jumlah tersebut, rasio non-performing loan/non-performing financing (NPL/NPF) mencapai 2,19%.
Artinya, dari seluruh nilai kredit/pembiayaan yang dikucurkan bank umum, ada 2,19% yang pembayarannya macet atau bermasalah.
Jika dirinci per provinsi, rasio kredit macet terbesar pada Desember 2023 berada di Gorontalo, yakni 5,38%.
Provinsi lain dengan rasio NPL/NPF yang tergolong tinggi secara nasional adalah Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, DI Yogyakarta, dan Papua Barat.
(Baca: Perikanan, Sektor Usaha dengan Rasio Kredit Macet Terbesar)
Berikut daftar lengkap rasio NPL/NPF bank umum berdasarkan provinsi pada Desember 2023, diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah:
- Gorontalo: 5,38%
- Jawa Tengah: 4,09%
- Kepulauan Riau: 3,81%
- Sumatera Selatan: 3,42%
- Jawa Timur: 3,01%
- Jawa Barat: 2,99%
- Sulawesi Selatan: 2,81%
- Lampung: 2,60%
- DI Yogyakarta: 2,59%
- Papua Barat: 2,49%
- Sulawesi Utara: 2,47%
- Papua: 2,47%
- Maluku: 2,23 %
- Kalimantan Selatan: 2,20%
- Sulawesi Barat: 2,18%
- Riau: 2,18%
- Bengkulu: 1,93%
- Kalimantan Timur: 1,89%
- DKI Jakarta: 1,85%
- Sumatera Utara: 1,85%
- Jambi: 1,81%
- Kalimantan Barat: 1,76%
- Sumatera Barat: 1,75%
- Sulawesi Tengah: 1,74 %
- Banten: 1,73%
- Nusa Tenggara Timur: 1,65%
- Bangka Belitung: 1,63%
- Sulawesi Tenggara: 1,62%
- Bali: 1,59%
- Aceh: 1,57%
- Maluku Utara: 1,52%
- Kalimantan Tengah: 1,35%
- Nusa Tenggara Barat: 1,15%
- Provinsi-provinsi lainnya: 0,21%
(Baca: Kredit Macet Turun Akhir 2023, Lebih Baik dari Pra-Pandemi)