PT Bank Central Asia Tbk atau BCA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp54,83 triliun sepanjang 2024.
Merujuk laporan keuangan perseroan, angka itu tumbuh 12,74% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp48,63 triliun pada 2023.
>
Pendapatan bunga dan syariah bersih tercatat sebesar Rp82,26 triliun pada 2024, meningkat 9,77% (yoy) dari periode 2023 yang sebesar Rp74,93 triliun.
Melansir Katadata, lonjakan laba bersih beriringan dengan tumbuhnya total kredit yang mencapai 13,8% (yoy) menjadi Rp922 triliun.
Presiden Direktur Bank Central Asia, Jahja Setiaatmadja, mengatakan, penyaluran pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% yoy mencapai Rp426,8 triliun hingga akhir Desember 2024.
Kredit komersial naik 8,9% yoy mencapai Rp137,9 triliun sedangkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 14,8% mencapai Rp123,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer BCA naik 12,4% (yoy) menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat 14,8% (yoy) mencapai Rp65,3 triliun.
(Baca juga: Naik 9,18%, Laba BCA Sentuh Rp50,47 T pada November 2024)
Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) BCA naik sebesar 11,2% (yoy) menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain, yakni mayoritas kartu kredit, tumbuh 12,8% (yoy) menjadi Rp 22,9 triliun.
Manajemen BCA menyatakan pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan dengan rasio loan at risk (LAR) yang membaik hingga 5,3% pada 2024, dibandingkan 6,9% pada 2023.
BCA mencatatkan total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7% (yoy). Biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8% pada 2024.
Saat ini, aset emiten berkode BBCA itu mencapai Rp1.449,3 triliun, naik dari Desember 2023 yang sebesar Rp1.408,1 triliun.
Adapun jumlah liabilitas BBCA sebesar Rp1.177,4 triliun dan ekuitas sebesar Rp262,83 triliun pada 2024.
(Baca juga: Ini Perusahaan RI yang Masuk Top 500 Asia Pasifik 2025 Versi TIME)